Demikian ungkapan beberapa siswa di sebuah kantin sekolah. Hari yang biasanya menjadi salah satu moment berharga bagi
kita semua dikarenakan adanya Pemberian gelar pahlawan baru kepada
orang yang pernah berjasa bagi Negara ini, ternyata dilupakan begitu
saja oleh siswa-siswa tadi.
Ternyata perbaikan kurikulum pendidikan tidak lebih
penting dibanding perbaikan dan pembinaan karakter warga yang ada
dilingkungan pendidikan atau sekolah. Pembinaan karakter warga sekolah
menjadi harga mati untuk segera dilakukan.
Pendidikan budi pekerti yang telah dikunyah oleh
kakek nenek kita dahulu, mengakibatkan mereka menjadi pribadi yang penuh
kharisma, pribadi yang bersahaja. Demikian juga para
pahlawan kita, pribadi-pribadi yang menjadi pemimpin dan teladan bagi
semua orang dikarenakan oleh karaktek /watak baik yang mereka miliki.
Celakanya Siswa maupun guru banyak yang tidak kenal
apalagi mengenal dekat pahlawan yang berasal dari daerahnya sendiri dan
kurangnya perhatian seluruh komponen sekolah untuk mengenal lebih dekat
tokoh atau pahlawan yang ada di Indonesia.
Selanjutnya ketika menyinggung tentang lagu-lagu
kemerdekaan, lagu perjuangan, lagu kepahlwanan cenderung siswa maupun
guru untuk melupakan hal itu tetapi ketika ditanya tentang lagu atau
album terbaru sebuah kelompok band terkenal saat ini, tentu mereka akan
hapal.
Memaknai hari pahlawan dapat dilakukan disekolah dengan cara sebagai berikut:
1. Tumbuhkan
semangat gotong royong seperti budaya yang telah diwariskan para
pahlawan kita jaman dahulu. Gotong royong dapat dilaksanakn disekolah
pada hari yang disepakati oleh seluruh siswa, guru, kepala sekolah.
Sekaligus membudayakan slogan “Lisa”(lihat sampah ambil).
2. Mengadakan perlombaan yang bertemakan “Kepahlawanan” berupa drama kepahlawan, peragaan busana pejuang, lagu-lagu perjuangan.
3. Mengundang
tokoh pejuang/veteran yang ada didaerah sendiri untuk berdiskusi kepada
seluruh siswa, guru dan pegawai dan kepala sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar