Bercermin dari pemberitaan media massa dan yang terjadi saat
ini mengindikatorkan pada rendahnya penerapan nilai-nilai pendidikan karakter
di lingkungan pendidikan, sebagai contoh meningkatnya tingkat kenakalan remaja,
perilaku merusak diri (merokok, seks bebas dan lain-lain), merosotnya spirit
untuk belajar dan datang kesekolah dan menemukan hal-hal baru atau hasil karya
penelitian, penggunaan kata-kata yang tidak sopan dikalangan pelajar, dan
terakhir kurangnya tanggung jawab siswa sebagai individu dan masyarakat yang
kurang peduli dengan perkembangan mental siswa atau remaja.
Berada dilingkungan pendidikan menuntut kita untuk selalu
menggali hal-hal positif, penemuan-penemuan
ilmiah yang bermanfaat bagi kehidupan. Bukan jamannya lagi Proses
Belajar Mengajar dilaksanakan dengan mencela, kekerasan, menyinggung perasaan
orang lain, selalu melihat kelemahan orang lain tetapi hal yang paling urgen
adalah melakukan proses atau tahapan pengembangan potensi diri yang telah kita
miliki kearah yang lebih baik.
Berkaitan dengan hal tersebut Perubahan mendasar harus
segera dilakukan yang meliputi:
(1) Pola pikir seluruh warga sekolah.sudah
selayaknya siswa, guru dan semua warga sekolah selalu berkomitmen, mempunyai
kebulatan tekad serta memiliki kesamaan visi utuk memajukan dan mengharumkan
nama baik sekolah.
(2) Sistem atau tatakelola yang baik.Manajemen yang terorganisir dapat dipastikan menjadikan
seluruh komponen warga sekolah memahami dan melaksakan tugas dan tanggungjawab
masing-masing sebagai kewajiban bukan sebagai paksaan
(3) Pemanfaatan dan
pengembangan seluruh potensi dan komponen yang ada dilingkungan sekolah.
Keberhasilan yang akan dicapai tidak terlepas dari peran serta semua pihak.
Mari secara bersama-sama merubah paradigma siswa sebagai
remaja yang kurang baik menjadi SISWA YANG BERPRESTASI.Penerapan nilai-nilai
pendidikan karakter tidak seharusnya menjadi hal yang ditawar lagi. Budaya
malas kita dengan rajin dan bersemangat, kejujuran, kerukunan, disiplin dan
sebagainya Sehingga slogan “Sekolahku adalah Surgaku” selalu diikrarkan
disetiap sanubari Siswa, Guru, Pegawai, Kepala Sekolah.
Bagaimana menurut pendapat anda?
sumber: http://www.kompasiana.com/marifromadoni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar