30 April 2009

UN

METODE LEMBAR JAWABAN BERUBAH


SEMARANG, KOMPAS - Panitia Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Minggu (26/4), mengumpulkan manajemen sekolah di subrayon masing-masing. Mereka diingatkan untuk meneliti sampul pengembalian lembar jawaban ujian yang berubah, yakni tahun ini dipisah sesuai kode soal.

Ketua Panitia UN dan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih mengatakan, perubahan tersebut berupa pemisahan lembar jawaban ujian (LJU) dalam sampul berbeda sesuai dengan paket soal. Hal ini berubah dengan rencana semula untuk menggabung lembar jawaban dari dua paket soal berbeda, yaitu paket A dan paket B dengan pengumpulan sesuai nomor urut peserta.

”Kami juga baru mengetahuinya setelah melihat kiriman boks berisi naskah soal dan lembar jawaban dari percetakan PT Pura Barutama, Sabtu pagi. Ternyata disediakan sampul untuk setiap paket soal. Kami langsung meminta subrayon menjelaskan kembali hal ini kepada pengawas,” kata Dewi.

Menurut dia, baik paket naskah soal maupun LJU yang dikirimkan dari percetakan dalam kondisi baik dan tidak kurang. Di Kabupaten Semarang, UN SMP dan MTs diikuti 12.723 siswa yang terdiri dari 10.316 siswa SMP, 2.124 siswa MTs, serta 9 siswa SMP luar biasa, dan 274 siswa SMP terbuka. Mereka tersebar dalam 7 subrayon.

Di Kota Salatiga, UN SMP dan MTs diikuti 3.224 siswa yang tersebar dalam 171 ruang kelas. Koordinator Tim Pemantau Independen UN Kota Salatiga Umbu Rauta mengatakan, sudah menyiapkan 25 pemantau yang akan bertugas satu orang di setiap sekolah.

Di Kabupaten Banyumas, sebanyak 23.927 siswa SMP/MTs akan mengikuti UN. UN digelar di 185 lokasi. Dengan demikian, pelaksanaan UN bagi sekolah yang belum terakreditasi digabung dengan sekolah yang sudah terakreditasi. (GAL/HAN)

Sumber: KOMPAS, 27 April 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar